You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan KALIREJO
Kalurahan KALIREJO

Kap. Kokap, Kab. KULON PROGO, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat datang di website resmi Kalurahan Kalirejo, Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Iistimewa Yogyakarta

Sejarah Desa

Administrator 23 Maret 2020 Dibaca 69.210 Kali

Sejarah Desa Kalirejo

Berbicara tentang asal-usul desa Kalirejo, berkaitan erat dengan peninggalan sejarah antara lain Batu lingga dan Yoni, Arca, Batu lumping, Cagar budaya yang diperkirakan sejak Zaman Mataram Kuno sampai pada masa perang Pangeran Diponegoro, pada tahun 1823-1830. Desa Kalirejo merupakan salah satu desa dari 5 (lima) Desa yang brekedudukan di wilayah Kecamatan Kokap,Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dan sesuai perkembangan waktu, tepatnya pada tahun 1912, keempat Kabupaten kecil digabung menjadi satu dengan nama “KulonProgo”, yang beribu kota di Pengasih dan pada tanggal 16 Februari 1927, Ibukota Kulon Progo di pindah ke Sentolo. Adapun Bupati pertama dari Kulon Progo adalah Tumenggung Purbowinoto.

Sesuai perkembangan dinamika, Kabupaten Kulon Progo zaman Kasultanan ini dibagi menjadi 2 (dua) Kawedanan/ distrik, masing-masing terdiri atas:

  1. Kawedanan/Districk Pengasih, yang meliputi: Lendah, Sentolo, Pengasih, GiriSremo (Kokap);
  2. Kawedanan/Districk Nanggulan, yang meliputi: Kalibawang, Samigaluh, Nanggulan, Wattumurah (Girimulyo).

Sedangkan dibagian selatan wilayah Kabupaten Kulon Progo, masih ada Projo Kejawen yakni wilayah Kadipaten Pakualaman yang dibagi menjadi 2 (dua) wilayah administrative, masing-masing:

  1. Kadipaten Pakualaman, yang meliputi dalam kota Kadipaten dan sekitarnya
  2. Kadipaten Karang kemuning, yang tersohor dengan nama “Pasir Urut Sewu”.

Kedua Kadipaten ini dibentuk pada tahuan 1831 sebagai Tanah Perdikan (Pelungguh), atau pada saat ini disebut “Kadipaten Ground”, di sebelah selatan Kabupaten Kulon Progo dan di sebelah utara Samudra Indonesia (Segoro Kidul), dari Brosot-Panjatan-Wates-Bendungan-Temon, dst.

Selanjutnya, sepeninggal dari 3 (tiga) kelurahan tersebut, masing-masing masa pemerintahan:

  • Raden Lurah Ronodongso (Lurah Pertama Walibuka)
  • Raden Lurah Diparedja (Lurah Pertama Plampang)
  • Raden Lurah Kartodimedjo (Lurah Pertama Sangon)

Demikian penulisan sejarah asal-usul lahirnya penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Desa tempo dahulu hingga saat ini.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBDes 2024 Pelaksanaan

Pendapatan
Rp3,135,049,305 Rp3,163,644,024
99.1%
Belanja
Rp3,214,710,331 Rp3,393,704,380
94.73%
Pembiayaan
Rp230,113,406 Rp230,166,456
99.98%

APBDes 2024 Pendapatan

Hasil Usaha Desa
Rp7,347,798 Rp4,900,000
149.96%
Hasil Aset Desa
Rp52,064,720 Rp48,176,720
108.07%
Dana Desa
Rp1,562,478,000 Rp1,562,478,000
100%
Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi
Rp121,896,626 Rp151,678,306
80.37%
Alokasi Dana Desa
Rp800,316,698 Rp800,316,698
100%
Bantuan Keuangan Provinsi
Rp275,000,000 Rp275,000,000
100%
Bantuan Keuangan Kabupaten/kota
Rp291,265,200 Rp291,265,200
100%
Penerimaan Dari Hasil Kerjasama Antar Desa
Rp13,245,612 Rp15,343,800
86.33%
Bunga Bank
Rp6,034,651 Rp4,485,300
134.54%
Lain-lain Pendapatan Desa Yang Sah
Rp5,400,000 Rp10,000,000
54%

APBDes 2024 Pembelanjaan

Bidang Penyelenggaran Pemerintahan Desa
Rp1,394,854,481 Rp1,460,176,334
95.53%
Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa
Rp1,432,683,750 Rp1,481,198,146
96.72%
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Rp111,261,700 Rp137,064,400
81.17%
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
Rp238,050,400 Rp259,265,500
91.82%
Bidang Penanggulangan Bencana, Darurat Dan Mendesak Desa
Rp37,860,000 Rp56,000,000
67.61%