Salah satu cara untuk skinning cepat pada keberadaan infeksi virus covid-19 dengan cepat adalah dengan adanya Rapid Test. `Rapid Test merupakan metode tes skrining cepat berbasis deteksi antibodi yang dibentuk oleh tubuh. Metode ini merupakan skrining awal dalam adanya infeksi covid-19 dengan deteksi antobodi yang diproduksi tubuh untuk melawan virus Covid-19, yaitu IgM dan IgG. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona. Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau terinfeksi oleh virus covid-19. Antibodi akan dihasilkan setelah beberapa hari atau minggu setelah terpapar atau terjadinya infeksi virus. Penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar pasien covid-19 baru memberikan respon berupa antibody pada minggu kedua (WHO, 2020).
Jadi, rapid test ini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaaan penyaring bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinveksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini. Ingat ! rapid test bukan untuk mendiagnosa hanya sebagai skrining cepat.
Masyarakat yang dianggap harus melakukan rapid test merupakan orang yang memiliki kaitan atau dianggap memiliki resiko karena bersinggungan dengan positif covid-19 jadi dimungkinkan dapat terpapar. Nah untuk itu dilakukan test rapid test agar dapat terdeteksi dengan cepat. Nah, bila hasil rapid test Anda positif, jangan panik dulu. Bisa jadi antibodi yang terdeteksi pada rapid test bisa saja merupakan antibodi virus lain yaitu coronavirus jenis lain bukan merupakan covid-19. Maka dari itu untuk memastikanya perlu dilakukan test swab dan PCR untuk memastikanya. Namun, untuk Anda yang mendapatkan hasil rapid test negaif (-), Anda tetap harus waspada dan wajib melakukan karantina diri selama 14 hari. Setelah 14 hari kemudian, dilakukan rapid test tahap kedua untuk memastikan bahwa tidak terindikasi covid-19. Hal ini menjadi penting mengingat antibodi akan terbentuk beberapa hari hingga minggu setelah terpapar dan terinfeksi virus ini. Jika setelah rapid test kedua hasilnya positif maka akan dilakukan test swab dan PCR untuk memastikan adanya infeksi covid-19.
Kemungkinan kesalahan yang terjadi dalam rapid test (PDS PatKLIn) :