New normal adalah perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal sebagai langkah percepatan penanganan covid-19 baik dalam bidang kesehatan, sosial, maupun ekonomi.
Beberapa pakar sains dan teknologi membahas 7 perubahan dunia saintek akibat covid-19
- Hilangnya aturan yang menahan sistem online : Aturan-aturan birokrasi yang selama ini meminta tatap muka tidak bisa dipertahankan lagi. Salah satunya adalah sekolah. Homeschooling dan e-learningselama ini terbentur masalah birokrasi. Dengan wabah virus corona, tidak ada alasan lagi untuk menahan pendidikan jarak jauh. Sejumlah layanan publik dari pemerintah juga akhirnya dibuat online sepenuhnya di beberapa negara.
- Kehidupan digital yang semakin sehat : Untuk mengisi kegiatan di rumah, maka manusia akan berpikir untuk mencari manfaat dalam ‘main handphone’ yang lebih baik. Misalnya beberapa kegiatan seminar/talkshow/webinar, konser, kelas olahraga, dan sebagainya yang dilakukan secara online sehingga menciptakan kegiatan baru yang positif.
- Virtual Reality (VR) semakin populer : VR membantu orang bersosialisasi dan menyehatkan mental orang yang mengisolasi diri. Dengan perangkat VR, kita bisa berjumpa orang di ruang kelas atau pertemuan warga virtual yang memberikan hal positif secara psikologis. Beberapa tempat wisata di Indonesia sudah menyiapkan alat peraga yang berbasis virtual, seperti alat peraga dalam belajar sains yang disiapkan PP IPTEK di TMII
- Era kebangkitan telemedicine : Berbagai aplikasi kedokteran menawarkan konsultasi dokter online dengan dokter bersertifikasi. Pasien dapat melakukan video call dengan dokter tanpa harus menunggu di ruang tunggu. Resep dan obat bisa dikirim dengan kurir.
- Sains kembali diagungkan : Dunia sains (riset ilmiah) sempat mengalami degradasi dan dipandang merugikan industri-industri. Kehadiran covid-19 membawa orang-orang mulai kembali pada riset sains, misalnya mempelajari teori kuman, grafik exponential growth mengenai orang positif covid-19 yang meledak jumlahnya.
- Senja kala Social Justice Warrior (SJW) : Pandemi virus mengharuskan umat beragama beribadah di rumah. Ketika semua orang menderita, terisolasi dan beribadah jarak jauh, ini sungguh bukan momennya untuk menjadi netizen maha benar. Orang-orang butuh empati dan aksi nyata, bukan diceramahi lagi.
- Pemerintahan virtual : Pandemi virus mengakibatkan rapat anggota dewan dan pemerintahan dilakukan secara virtual untuk menghindari penularan. Bahkan, muncul statement bahwa pemilu akan lebih aman dilaksanakan secara virtual. Tentu saja dengan menjamin keamanan, transparansi, efektifitas, dan teknologi yang mumpuni.
- Kapasitas pekerja dikantor dibatasi dan tetap menerapkan social distancing
- Dengan adanya social distancng, menciptakan lalu lintas yang lancar dan tidak padat
- Pengalihan fungsi beberapa tempat seperti sport center, mall, tempat pertunjukan, hotel, dll menjadi rumah sakit atau tempat perawatan pasien covid-19
- Adanya “Drive Thru Covid-19 Checkup”
Sources : Instagram @leewardists dan inet.detik.com
KKN-PPM UGM KALIREJO PERIODE 6 2020 | Instagram : https://www.instagram.com/kknkokap2020/