Bukan tanpa dasar, seperti artikel sebelumnya yang membahas mengenai kondisi geografis Kalurahan Kalirejo, potensi briket arang kelapa, dan kurangnya pemanfaatan buah kelapa oleh warga, menjadi landasan utama tim KKN-PPM UGM mencoba mengenalkan produk turunan dari buah kelapa tersebut kepada warga. Diharapkan dari kegiatan ini dapat memercik niat warga untuk menangkap peluang usaha tersebut.
Tidak hanya pengenalan mengenai produk briket arang kelapa, dalam acara tersebut juga dilakukan praktik membuat briket arang batok kelapa dengan menggunakan alat yang sederhana, juga panduan pemasaran dari produk tersebut.
Alat cetak briket di disain sesederhana mungkin oleh tim KKN-PPM UGM agar dapat ditiru oleh masyarakat bila berniat. Cetakan memanfaatka besi hollow yang dapat mudah ditemukan di toko besi atau toko material. Adapun disain dari cetakan akan dilampirkan pada artikel ini untuk memudahkan bila ingin membuat cetakan tersebut.
Proses pembuatan briket dimuali dengan:
Untuk pemasaran masyarakat dapat menyasar pasar dalam negeri terlebih dahulu karena mudah dijangkau dan tidak memerlukan dokumen-dokumen yang rumit. Sedangkan kalau ingin menyasar pasar pulau negri masyarakat dapat menggandeng pengusaha yang memang sudah melakukan expor briket.